By: Jazimah al-Muhyi “Nek Karim masuk rumah sakit, Rika!” Suara Bunda yang panik membuatku nyaris melompat dari tempat dudukku. “Sakit apa, Bunda? Rumah sakit mana?” “Itulah yang membuat Bunda bingung. Ayahmu belum pulang, sementara….” “Bunda…Bunda…jangan biarkan ini terjadi….Bunda….kita harus bertindak.” “Maafkan Bunda sayang, Bunda tidak kuasa.” Mendengar kalimat Bunda, aku pun terduduk kembali.
By: Iwan Horee puasa…! Nggak ada deh yang bisa ngalahin hepi-nya hari-hari di bulan puasa. Pagi-pagi sahur, siang ikutan sanlat, dan maghribnya buka puasa bareng keluarga. Makanya Adit hepi berat setiap kali bulan Ramadlan datang. Jangan salah ye, Adit itu berjenis kelamin akhwat, nama lengkapnya Aditya Rahayu. Dipanggil Adit karena do’i kelewat tomboy. Waktu
By: Moenir “Tiiit..tiit…tiit” “Aduh…berisik amat sih nih jam. Nggak tahu orang masih ngantuk apa?” kuraih jam weeker di meja. Dan dengan pandangan yang masih sayu, kupandangi jarum jamnya. “Brak..,” Kubanting jam itu. Nggak disangka sudah jam setengah tujuh. Padahal waktu shubuh jam enam lebih satu menit. “Astaghfirullahal’adzim, shubuh hampir lewat” bergegas kuberlari menuju kamar
By: Ibnu Tosanov “Dao Ming Shi (baca: Tao-ming-she)… ah… tidak…!!” Sari teriak histeris. Jerry Yan yang tampil di Meteor Garden tengah beraksi. “Berisik!” Sari menoleh ke arah suara. Wajah jutek Nurul didapati. “Usil!” balasnya pedes. “Eh, dibilangin!” untung biji matanya yang melotot tidak keluar. “Teh Evi mo shalat witir tau!” tegasnya, menyembul dari balik
By: O. Solihin Seperti tahun kemarin, Ogi selalu kebagian ikutan heboh wara-wiri jadi panitia kegiatan Ramadhan di sekolahnya tahun ini. Segala macem disiapkan. Pokoknya sibuk. Tapi bukan berarti Ogi ditempatkan di bagian ADM lho, alias angkat, dorong, manggul. Hih, itu sih kebangetan aja ketua panitianya kalo anak seganteng Ogi kudu dipajang di bagian itu.
By: Arum Suprihatin Di atas sungai Seine yang mengalir tenang, waktu seakan berhenti berputar. Di dalamnya, aku adalah seorang musafir yang tersesat dan kehabisan bekal. Tenggelam dalam kepedihan di tengah keindahan Paris yang menakjubkan. Dengan menara Eiffel yang angkuh menjulang dan gemerlap cahaya lampu di sepanjang L’avenue des Champs-Elysees. Aku rindu maman dan grand-pere.
By: Januar Sebel! Itu satu-satunya yang nyangkut di kepala Dita. Kesebelan itu adalah untuk Ummi, the one and only nyokap di rumah dan di jagat ini. Kok bisa sih sebel sama nyokap sendiri? Yee emangnya kamu nggak pernah? Kalau impian manis kamu dijegal – duile sadis banget bahasanya kayak politik di DPR aja –
By: S.Tari “Cihuiii! Yiiihaaa! Akhirnya sampai juga kita…” Suara gaduh dan mobil yang memasuki halaman mengejutkanku yang sedang menyiram bunga di halaman sore itu. “Assalamu’alaikum Kak Rini yang manis…” salah satu dari mereka memberi salam padaku dengan nada menggoda. Ternyata mereka kawan-kawan Nin, adikku. Disamping si pemberi salam tampak Nin berdiri cengar-cengir. “Waalaikumsalam warahmatullah…”